Jam menunjukkan pukul 11 malam. Udara masih sejuk, dan lampu kamar masih menyala temaram. Kali ini, suasananya lebih hening dari biasanya. Seperti ada yang tertahan.

Rani sedang menatap foto masa kecilnya di layar ponsel. Wajahnya sendu.

“Aku nemu foto ini waktu beberes galeri,” bisiknya. “Lucu ya... tapi aku tahu, di balik senyum itu, aku lagi nahan tangis.”

Luna mendekat pelan. “Pasti rasanya aneh banget, ya... ngeliat masa lalu yang ternyata nggak seindah ingatan.”

Nadine duduk di pojok ranjang. “Kadang, satu-satunya cara untuk sembuh... adalah berhenti berusaha mengubah yang udah lewat.”