Tips Liburan Akhir Tahun Murah Meriah di Jogja

Pendahuluan

Jika Anda berencana liburan di kota Jogja, artikel ini bisa jadi masukan untuk Anda. Kota Jogja rutin mendapat kunjungan wisatawan baik turis lokal maupun turis manca negara. Kunjungan wisatawan paling ramai di liburan sekolah (bulan Juni-Juli) dan liburan akhir tahun (Desember-Januari). Bulan Juli-Agustus juga ramai oleh keluarga para calon mahasiswa yang hendak menyekolahkan anaknya di kota pelajar ini. Di musim liburan dan bulan-bulan penerimaan mahasiswa baru hampir dipastikan akan sering terjadi kemacetan di jalan-jalan kota kecil ini. Ribuan bus wisata akan keluar masuk kota Jogja ditamba lagi ribuan kendaraan pribadi dengan plat nomor luar kota Jogja.

Apa andalan wisata Jogja?

Sebagai penyandang predikat Kota Budaya tentu saja bidang Seni dan Budaya masih menjadi nilai plus yang ditawarkan bagi wisatawan. Cara hidup orang asli Jogja yang bersahaja dan super nyantai membuat wisatawan yang tinggal beberapa hari di Jogja merasa nyaman.

Wisata yang menyajikan keindahan alam pun bisa Anda nikmati. Memang letakmya tidak di kota Jogja, tetapi ada di kabupaten-kabupaten lain di sekitar kota Jogja. Jarak tempuh juga tidak jauh, hanya beberapa menit sampai kurang lebih satu jam perjalanan, Anda sudah bisa menikmati pantai-pantai yang indah, wisata hutan, hawa sejuk pegunungan, kemegahan bangunan candi, segarnya pagi hari di desa-desa wisata dan lain sebagainya.

Berapa duit yang diperlukan untuk menikmati wisata Jogja?

Jawaban singkatnya adalah relatif. Masuk ke kota Jogja bisa menggunakan banyak moda transportasi, seperti pesawat terbang yang akan mendarat di New Yogyakarta Air Port (NYAI), Keeta Api yang akan berhenti di Stasiun Tugu dan Stasiun Lempuyangan (untuk kelas ekonomi), Bus Umum antar kota yang akan masuk ke terminal Giwangan atau terminal Jombor. Anda juga bisa datang ke kota Jogja menggunakan Travel Mini Bus atau membawa kendaraan pribadi.

Jika Anda datang ke kota Jogja dengan gaya wisatawan borjuis, menginap di hotel-hotel berbintang, menyerahkan liburan Anda ke jasa-jasa paket wisata, makan di restoran elit dan menikmati atraksi-atraksi wisata berkelas. Maka Anda harus menyiapkan banyak anggara liburan, kisaran 3-5juta per kepala untuk liburan beberapa hari di Jogja.

Tetapi jika Anda datang ke kota Jogja sebagai wisatawan backpacker alias turis sandal jepit dengan dana low budget, memang perlu tips dan trick tersendiri. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan;

A. Pilih Losmen atau Guest House Murah

Sebagai orang asli Jogja, saya pernah kaget mendapati data bahwa kota sekecil ini memiliki leih dari 1500 tempat penginapan. Angka yang sangat fantastis jika Anda tahu betapa kecilnya kota Jogja. Bahkan dalam lima tahun terakhir ini, pertumbuhan Homestay bak jamur dimusim hujan.

Tarif rata-rata menginap di penginapan murah kisaran 100-150K permalam diluar musim liburan. Sedangkan tarif penginapan murah di musim liburan kisaran 200-500K per kamar per malam, tergantung failitas dan jarak lokasi dengan pusat kota (Malioboro).

Ketika Anda pertama kali tiba di kota Jogja dan meminta bantuan pada tukang becak, tukang ojek, supir taksi maupun guide lokal, biasanya Anda akan diantar ke hotel-hotel yang memberikan tips besar bagi tukang becak, guide, supir taksi yang telah membawa tamu ke hotel tersebut. Jadi ketika pertama kali Anda menginjakkan kaki di kota Jogja, bersikaplah tenang untuk menyusun perencanaan matang.

Keluarkan smartphone Anda, cari di google dengan mengetikkan kata 'homestay murah jogja' atau 'losmen murah jogja' atau 'penginapan murah di kota Jogja'. Jangan lupa Anda hidupkan GPS di hape Anda supaya google menyajikan hasil pencarian untuk losmen-losmen yang lokasinya terdekat dengan posisi Anda.

Pilih dan hubungi beberapa losmen yang Anda temukan di google, tanyakan soal ketersediaan kamar dan berapa tarifnya. Setelah deal, Anda bisa ke penginapan pilihan Anda baik naik becak, grab car, taksi atau moda transportasi lainnya.

Jika Anda bawa mobil sendiri, Anda harus memilih penginapan disekitar pinggir jalan yang ada tempat parkirnya. Karena rata-rata penginapan murah adanya di tengah kampung dan gang-gang sempit yang tidak memiliki ruas jalan yang cukup untuk keluar-masuk kendaraan roda empat.

B. Pilih Moda Transportasi

Sebagai orang asli Jogja, sudah agak lama saya tidak lagi melihat kendaraan umum (bus kota dan colt kampus) mengaspal di jalanan kota Jogja. Umumnya mobilitas warga Jogja menggunakan kendaraan pribadi (mobil, motor, sepeda), becak, ojek pangkalan, ojek online, taksi, dan bus kota Trans Jogja, Bahkan kalau orang-orang tua lebih suka naik sepeda, jalan kaki atau naik becak kalau pas punya uang untuk mobilitasnya. Jalanan kota Jogja pendek-pendek, menuju ke suatu tempat bisa ditempuh melewati jalanan kampung seperti yang biasa dilakukan warga Jogja.

Dengan kondisi moda transportasi yang cukup minim di kota Jogja, maka mobilitas Anda ke tempat-tempat wisata di Jogja bisa ditempuh dengan 2 cara:

  • Sewa mobil rental jika Anda berlibur ke Jogja dalam rombongan kecil. Lebih afdol lagi sewa moni berikut supirnya karena sudah hafal jalanan ke tempat-tempat wisata dan rumah-rumah akan murah sepanjangj alan ketempat-tempat wisata. Di luar musim libur tarif rental mobil berikut sopir 250an ribu per hari. Pada musim liburan tergatung pintar-pintarnya Anda bernegosiasi.
  • Sewa motor jika Anda datang sendiri, berdua atau rombongan kecil yang seumuran. Banyak persewaan sepeda motor di Jogja mulai 50K perhari tergantung kondisi motor dan pinter-pinternya Anda bernegosiasi. Kalu cuma mau keliling kota Jogja, sewa sepeda onthel saja cukup. Jika Anda menyewa sepeda motor, untuk menuju tempat-tempat wisata luar kota Jogja gunakan GPS. Google Map bisa diandalkan dan jangan lupa aktifkan rute di google map. Jalanan cukup mulus dari kota Jogja ke tempat-tempat wisata di luar kota Jogja. Jika Anda kurang yakin dan takut tersesat, berhentilah sebentar untuk bertanya pada penduduk setempat yang Anda temui. Ingat hal atu ini: jika Anda bertanya tentang arah atau jalan pada penduduk setempat, bersikaplah sopan. Yaitu turun dari kendaraan dan matikan mesin motor Anda. Salah satu yang bertanya (Anda atau teman Anda) turun dari kendaraan dan bertanya dengan sikap sopan. Jika penduduk tersebut tidak tahu arah dia akan bantu dengan bertanya ke orang lain. Tapi kalau sikap Anda dinilai kurang sopan, penduduk juga akan menunjukkan sikap masa bodoh, males menjawab dengan menunjukkan sikap ingin segera berlalu/menghindari Anda.

C. Pilih Tempat Makan

Jika Anda menginap di penginapan-penginapan murah di kampung-kampung, berburu gudeg di pasar-pasar tadisional adalah yang paling asyik. Biasanya mereka berjualan di pagi hari, jadi lumayan untuk sarapan pagi. Saya mengamati dala beberapa tahun terakhir ini tempat-tempat kuliner di pinggir-pinggir jalan tumbuh sangat pesat. Soal harga umumnya juga bisa dibilang cukup murah karena bagaimanapun juga terjadi hukum ekonomi pasar dimana mereka juga bersaing dalam segi harga murah untuk meraih pelanggan sebanyak-banyaknya. Cafe-cafeyang bertebaran pun relatif cukup murah untuk dijadikan tempat nongkrong.

Kalau Anda ingin makan lesehan di Malioboro malam hari dan berharap mendapat harga murah, sebagai orang Jogja asli saya kurang merekomendasikan!. Tapi Anda bisa menikmati kuliner lesehan malam hari di kopi joss atau kopi klothok diseputar pagar Stasiun Tugu. Jadi kalau Anda mau menikmat kuliner ditempat-tempat wisata, lihat daftar menu dan harganya. Kalau tidak ada, anda wajib menanyakan dulu apa saja menunya dan berapa harganya. Jangan asal makan dan baru menyesal kemudian. Bagaimanapun juga sebagai orang asli Jogja kadang saya sangat marah dengan bayaknya urbanisasi di kota kecil ini, mereka membuka usaha kuliner ditempat-tempat terlarang (trotoar umum) kemudian 'mengkadali' pembeli dengan harga tak masuk akal. Itu bukan watak asli orang Jogja yang selalu menjunjung tinggi falsafah 'tuno sathak bathi sanak' yang artinya untung sedikit tidak apa-apa yang penting untung bisa menambah persaudaraan.

Satu lagi yang perlu Anda tahu yaitu masalah parkir kendaraan di pinggir-pinggir jalan (parkir tidak resmi). Di musim libur, kendaraan dengan plat nomor luar kota Jogja kerap ditarik ongkos parkir yang tidak masuk akal. Jangan segan-segan untuk ribut dengan para preman tersebut, ambil foto wajahnya, videokan dan viralkan. Sebagai warga Jogja asli saya belum melihat kesungguhan Pemkot Kota Jogja beserta jajaran aparatnya dalam memberantas persoalan tingginya tarif parkir tidak resmi ini disaat Jogja baya kedatangan tamu. Dan ini benar-benar mencemarkan nama baik kota Jogja. Intinya kalau meeka minta tarif parkir diluar kewajaran, kasih saja 10K atau 20K untuk mobil dan Anda segera berlalu. Jika mereka memberi ancaman, jangan segan-segan melapor ke kepolisian terdekat (meski saya sendiri pesimis kalau soal ini, karena masalah ini selalu berulang dan berulang setiap musim liburan).

Penutup

Demikian sekelumit tips berlibur di Jogja. Penduduk asli Jogja umumnya ramah-ramah, tulus dan tidak 'ngongso'. Namun kota kecil ini juga menjadi 'korban' masalah-masalah urbanisasi dengan beragam kepentingan yang terkadang bertolak-belakang dengan watak asli oang Jogja. Oh iya...jika Anda menggunakan becak (becak kayuh/bukan bentor, becak-montor) mungkin tarifnya lebih mahal. Mohon bisa dimaklumi ya...umumnya para tukang becak usianya sudah tua renta. Mereka kalah bersaing dengan moda transportasi lain sehingga belum tentu setiap hari bisa mendapatkan penumpang. Lagi pula becak menggunakan tenaga manusia sebagai 'mesin' penggeraknya. Selamat berlibur kawan 🙏

Next Post Previous Post
No Comment
Add a comment
comment url