Peserta Pelatihan Manajemen IKM Kota Jogja 2021 |
Beberapa kegiatan pelatihan bagi UMKM telah kami ikuti, baik pelatihan di tingkat kelurahan, kecamatan maupun ditingkat kota. Namun sampai sekarang belum ada pencapaian yang optimal, yang bisa kami tunjukkan dari hasil mengikuti pelatihan tersebut.
Tak Perlu Mencari Kesalahan
Banyak hal yang biasanya bisa dituding sebagai penyebab kegagalan memajukan para pelaku UMKM melalui berbagai macam pelatihan. Yang paling umum diantaranya;
- Materi pelatihan yang kurang sesuai dengan kondisi riil pelaku UMKM.
- Nara sumber/ tentor/ pembimbing yang kurang kompeten.
- Pelatihan yang terkesan sekedar kumpul-kumpul untuk menghabiskan anggaran.
- Program pelatihan tidak dilakukan pengkajian yang matang terlebih dahulu sehingga tidak mampu menjawab permasalahan UMKM.
- Pemilihan peserta pelatihan yang tidak tepat sasaran atau asal terpenuhinya kuota peserta pelatihan.
- Program pelatihan yang tidak berksinambungan.
- Peserta pelatihan yang kurang maksimal dalam menerapkan serta mengembangkan ilmu dan ketrampilan yang telah didapatkannya.
Fokus Pada Diri Sendiri
Dari beberapa point masalah diatas, point terakhir paling penting untuk kami cermati lebih lanjut. Berapa banyak pelatihan yang diikuti, namun apabila tidak diterapkan setelah selesai pelatihan, tidak akan memberikan hasil dan manfaat bagi kemajuan usaha UMKM. Perubahan untuk mencapai kemajuan dimulai dari diri sendiri.
Pelatihan Manajemen IKM
Ditengah suasana pandemi yang masih melanda, dan kota Jogja menerapkan PPKM level 3, Pemkot Jogja melalui Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah mengadakan pelatihan manajemen bagi industri kecil di wilayah kota Yogyakarta. Acara berlangsung dari tanggal 20 s/d 22 September 2021 (untuk gelombang 2) dengan menerapkan prokes yang ketat.
Baca juga: Digital Marketing Training for Micro Entrepreneurs in Wirogunan Village
Materi pelatihan biasa saja.....standar, tidak ada hal yang baru meski saat ini hampir semua usaha kecil mengalami penurunan dikarenakan wabah covid-19 yang tengah melanda di hampir semua wilayah. Tidak terlihat inovasi maupun strategi baru sesuai kondisi yang ada. Peserta pelatihan berasal dari berbagai latar belakang usaha, konveksi, kuliner, kerajinan, dsb.
Meskipun pelatihan hanya berlangsung tiga hari, namun materinya cukup padat dan lengkap. Para nara sumber juga mampu menyampaikan materi dengan baik, mudah dipahami dan sangat komunikatif dengan semua peserta pelatihan.
Hari pertama banyak membawakan materi mengnai analisa usaha, produk dan pemasaran. Hari kedua banyak membicarakan dari sisi sumber daya manusia dalam kegiatan suatu usaha, Dan hari ketiga banyak membahas tentang pengelolaan keuangan usaha dan akutansi sederhana.
Memberi Inspirasi
Secara pribadi kami baru 2 kali mengikuti pelatihan. Yang pertama adalah pelatihan budidaya lele tahun 2020 yang diadakan oleh Kelurahan. Dan kami gagal mengembangkannya karena masalah yang cukup vital yaitu ketersediaan sumber air dan pengelolaan/pembuangan limbah. Dari tahun ke tahun sumber air bersih di Kota Jogja kian menyusut.
Pelatihan kedua yang kami ikuti adalah pelatihan manajemen industri kecil yang berlangsung 3 hari yaitu 20 s/d 22 September 2021. Di pelatihan yang kedua inilah memberi inspirasi untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dan diimplementasikan secara nyata dalam kegiatan usaha.
Maka kami pun melakukan uji coba dengan membuat usaha baru, logo baru dan produk-produk baru dengan melandaskan pada materi pelatihan dan coba mengembangkannya sendiri melalui sebuah kegiatan usaha mikro yang berangkat dari nol.
Sehari setelah pelatihan, kami merombak blog pribadi dari yang awalnya penuh fitur-fitur rumit, menjai lebih sederhana. Blog ini akan menemani kami berproses hingga meraih kesuksesan nanti. Aamiin 🙏
Posting Komentar