Munculnya Suara Misterius
Sosok bayangan burung hantu bertengger di atas ranting pohon mati karena pernah tersambar petir. Lingkaran bulan purnama membingkai bayangan burung malam tersebut. Sesekali terdengar lengkingan suaranya yang amat menyeramkan;"tuhuuu....guuk..guuk..guk....tuhuuu!".
Hawa dingin malam purnama menyelimuti aku dan adikku, yang baru pertama kali menginap di rumah kakek, jauh dari kota. Kami sekeluarga memutuskan untuk tinggal beberapa hari dirumah ini setelah paman memberi kabar kalau kakek jatuh sakit.
Tiba-tiba aku dan Sakti, adikku, dikejutkan suara gaduh dan suara-suara mirip suara tangisan. Ku coba mengintip suasana luar dari lobang jendela kayu kamar kami. "Ssssttt....kayaknya suaranya dari mobil itu Sak,"bisikku pelan. Adikku pun bergantian mengintip dari lobang yang sama. Di halaman belakang rumah kakek, tepatnya seberang kamar kami menginap, ada mobil tua yang teronggok, rusak parah, dan sepertinya sudah tidak bisa digunakan lagi. Itu bukan mobil kakek, tapi sudah ada sejak kakek membeli rumah ini dari pemilik lama yang orang keturunan Belanda.
"Iiiihhh....seremm...!" teriak adikku tertahan. Wajahnya terlihat pucat dan badannya gemetaran. Aku penasaran dan coba mengintip lagi untuk mencari tahu apa yang barusan ia lihat. Apa yang aku saksikan sungguh bikin aku merinding. Dari dalam bagasi mobil yang sedikit terbuka itu muncul dua sinar berwarna kuning oranye sebesar kelereng.Kilatan sinar misterius itu terlihat jelas dalam kegelapan bagasi mobil tua tersebut. "Itu apa mbak Intan?" tanya adikku. "Aku sendiri nggak tahu," jawabku kebingungan. "Apa itu tadi matanya hantu?" tanya adikku lagi. "Begini saja, sebaiknya kita tidur dan besok pagi kita cari tahu, apa yang ada dalam bagasi mobil tua itu," ajakku. Sakti mengangguk setuju. Malam ini kami tidur sambil memakai selimut tebal karena udara terasa dingin disaat bulan purnama bersinar senpurna. Tak lupa kami berdoa sebelum memejamkan mata. Keheningan malam sesekali terpecahkan oleh suara-suara binatang malam.
Baca juga cerita anak yang lain: Berburu Hantu
Akhirnya Misteri Terjawab
Pagi yang cerah datang, hangatnya sinar mentari menggantikan selimut kabut yang perlahan beranjak pergi. Jernihnya air sumur telah menyegarkan tubuh kami saat mandi. Sambil menunggu bunda bikin sarapan, aku dan adikku berniat melaksanakan rencana kami semalam. "Bawa tongkat mbak....buat jaga-jaga," kata adikku sambil membawa dua batang kayu yang diambilnya dari dapur dekat tungku pembakaran biji kopi. Dengan hati-hati, kami mengendap-endap mendekati sasaran yaitu bagasi mobil tua. Sesekali kami saling berpandangan penuh rasa takut tapi juga penasaran, apa yang ada didalam bagasi itu. Tinggal beberapa langkah lagi, kami makin waspada dan tongkat kayu makin tergenggam kencang, siap diayunkan jika mara bahaya datang. "Aaiiihhh...!!!" sontak kami berteriak bareng sambil loncat kebelakang ketika tiba-tiba saja ada sesuatu yang meloncat dari dalam bagasi mobil tua itu. "Hahaha...hahaha...hahahah...itu hantunya....hahahaha...," kami berdua tertawa terpingkal setelah tahu 'hantu' yang keluar dari bagasi mobil tua. Rupanya seekor anak luwak yang menjadikan bagasi sebagai tempat tinggalnya. Luwak kecil itu terlihat lucu sekali dan mau diajak main.
Memang di sekitar rumah kakek banyak perkebunan kopi milik penduduk setempat, dan disini banyak berkeliaran binatang luwak, ada juga yang menyebutnya musang. Binatang itu sangat pandai memilih buah kopi yang sudah matang. Kakek sendiri tidak memiliki kebun tapi pengepul biji kopi yang kemudian diolah menjadi kopi bubuk. Paman yang bertugas menjualnya ke kota. Anak luwak yang sangat lucu itu berlarian kesana-kemari mengajak aku dan adik bermain kejar-kejaran. "Asyik mbak...kita dapat teman baru!" teriak Sakti kegirangan.
Intan, pakde boleh Komentar to? Klo boleh komentarnya :
BalasHapus1. Pakde kagum dengan keberanian Intan menampilkan diri di dunia maya dengan sebuah Kumpulan Puisi & Cerita Anak. Intan wajib bangga, tdk semua anak mempunyai keberanian seperti kamu.
2. Kalau nulis cerita, pakailah bayangan kamu sebagai anak, tulislah keceria-an anak2 usia kamu. Jangan yang menakutkan ya...
3. Besok kamu nulis cerita lagi, temanya pengalam Intan waktu pertama kali sekolah di SD.
Pakde tunggu ya, salam untuk eyang, ayah ibumu di jogja.
Salam,
Pakde Hari Mulyatno
Di samarinda
Trimakasih Pakdhe Hari. Intan punya banyak ide, cuman harus nunggu ayah punya waktu utk bikin gambarnya. Katanya klo udah banyak mau ditawarin ke penerbit.
BalasHapusDi SD sudah diajari ketik komputer dan cerita Intan baru diaplod setelah diedit dulu sama ayah apa ibu, biar enak di baca.
Klo ceritanya serem...hihi...kan rumahnya deket kuburan.hehehe...
Kata ayah di negara yg sudah maju,penulis itu dapat hidup enak. Dimanapun bisa berkarya asal ada netbuk dan sambungan internet. Tapi harus banyak membaca dan cari pengalaman ato wawasan.
BalasHapusSalam juga untuk mas Dovi, mas Aslam, dan mbak Mutiara.
Wah cerita menarik anak manis :)
BalasHapusowh makasih ya udah mampir ke www.nusantara666.blogspot.com :)
:)
NIe aku udah kunjung balik kamu :)
Kunjungi yang satu ini ya :)
BalasHapushttp://nusantara666.blogspot.com/2010/12/alkisah-suatu-hari-hari-ini-maksudnye.html
Terimakasih Om Aksa untuk kunjungannya dan selamat tahun baru.
BalasHapushai intan sudah lama kita tidak berjumpa ..
BalasHapus