Memetik Rambutan

Cerita tentang keseruan memetik rambutan bersama teman-teman.

Hari ini aku dan Hani akan bermain ke rumah Nabila. Dia mengajak kami untuk pesta rambutan, yang langsung dipetik dari pohonnya. Sampai di rumah Nabila ternyata sudah ada Nanda dan mbak Nova, dan tentu saja Nabila yang telah menunggu. Kami saling mengucapkan salam ketika bertemu. Ya, kami semua teman satu kampung dan juga teman satu sekolah. "Ayo!...kita langsung petik saja" ajak Nabila. Dengan cekatan temanku itu meloncat dan menaiki pohon rambutan. Tampak dia sudah terbiasa memanjat pohon itu. "Ayo Intan ikutan naik dong...bantuin aku!" seru Nabila kepadaku. Meski sedikit grogi karena harus panjat pohon rambutan yg cukup tinggi, akupun segera meloncat keatas, meniti batang pohon rambutan dengan hati-hati. "Hei lihat!..ada monyet!" teriak mbak Nova sambil menunjuk kearahku. "Hahaha...hahaha..." teman-temanku tertawa semua melihatku bergelantungan di pohon rambutan.

Nabila melemparkan rambutan-rambutan itu kebawah, dimana Hani berusaha menangkapnya. Sebagian kecil tertangkap, tapi lebih banyak yang berserakan di tanah. Dengan tekun Nanda memunguti buah rambutan yang tidak tertangkap. "Itu..nah..yang itu..". "Itu juga...bukan...yang itu...sebelah kanan...nah itu!" mbak Nova teriak-teriak dari bawah. Dari tadi mbak Nova cuma tunjak-tunjuk jari sambil teriak ita-itu. Sebenarnya sebel juga kami karena dari tadi mbak Nova enggak mau bantu apa-apa. "Hei Intan....di dekatmu ada yang besar sekali....lemparkan kesini untuk aku!" perintah mbak Nova bak tuan putri."Nih tangkap!" teriakku sambil melempar sebiji rambutan besar berwarna merah tua.

Setelah berhasil menangkap rambutan istimewa itu, dengan cekatan mbak Nova mengupas kulitnya dan langsung melahap isinya. Tapi tak lama kemudian terdengar jeritnya, "hiii....cuih..cuih....huek...hiii" "Kenapa mbak?" tanya kami hampir berbarengan melihat mbak Nova berkali-kali meludah sambil mengusap-usap bibirnya. "Ada belatungnya!" gerutunya. Rupanya mbak Nova telah memakan buah rambutan tua yang busuk pohon dan ada beberapa belatung di dalamnya.

"Hei Intan...kalo ngasih rambutan yang bener dong!" mbak Nova mengomel. "Lho tadi kan mbak sendiri yang milih?....tadi kan rambutan spesial untuk tuan putri. Selain banyak vitamin...juga mengandung protein hewani" jawabku bercanda. "Hahaha..hahaha...." kami semua tertawa termasuk mbak Nova. Dan pesta memetik buah rambutan yang mengasyikan pun terus berlanjut hingga kami semua kenyang rambutan.

LihatTutupKomentar